RINDUKU JUGA SEDANG BERJUANG



Kecupan selamat tinggal jadi tsunami di pipi
Garam-garam air mata meleleh
Pada hatiku yang kapas, kuselipkan kidung doa
Pada dirimu yang turun di medan juang

Kesunyian serasa batu raksasa
Menggelinding mebabi buta dada
Kepergianmu ialah luka
Luka menganga lalu infeksi menyebar
Mematikan syaraf-syaraf merindu
Benar-benar tak ada obatnya

Sekali dua, aku berbisik di antara badai
Menyanyikan keresahan teramat sangat
Berharap menghantam tepat di inti jantungmu

13/10/2018 :
Senja mirip gulagula kapas di Kota Masohi


Komentar

Postingan Populer