MERAYAKAN KERAGAMAN
Dia, muslim
Di pojokan sana itu, kristen
Yang di depan sini, konghucu
Di meja belakang, hindu
Yang duduk di luar sana, budha
Yang pakai udeng dan kamen itu dari Bali
Yang pakai belangkon di ujung sana dari Jawa
Sedang yang dengan syal tenun di lehernya, orang Maluku
Di tanahku, sebangsa memang tak perlu seragam
Sebab bhineka ada di kedai-kedai kopi
Bhineka ada di toko-toko kelontong
Bhineka ada di bandara-bandara
Bhineka ada di pasar-pasar
Bhineka ada di setiap rumah ibadah
Bhineka tumpah ruah di mana-mana
Saban hari, beragam etnis bercakap-cakap
Seraya tertawa terbahak-terbahak
Mana lagi yang lebih romantis?
Tarian, alat musik dan rumah adat
Ribuan bilangan tersebar di tanahku
Serupa jamur di musim penghujan
Mana lagi yang sepancasila negeriku?
Di sini, cinta bukan saja perihal sepasang kekasih, manisku
kauakan takjub menatap kemolekan tubuh negeri ini saat bermacam adat dikawinkan
Lalu ada gereja, mesjid, pura, klenteng, vihara, saling bersisian
Lalu berbanggalah sayang
Kau memijak di tanah sekaya ini
Pemberian semesta yang begitu manis
Dia Yang Maha Segala
sedang mengajak kita merayakan keragaman
Emh. 1/10/2018:
Pas menulis, sakit perut buruburu ke toilet
Komentar
Posting Komentar