TINDAKAN ANARKIS MAHASISWA




KARYA TULIS ILMIAH
“TINDAKAN ANARKIS MAHASISWA”

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

EMAWATI HANUBUN



KATA PENGANTAR


Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas rahmat serta petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Tindakan Anarkis Mahasiswa”.
Penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca yang ingin belajar dengan baik, baik para pelajar maupun masyarakat luas pada umumnya. Walaupun dalam karya tulis ilmiah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Jadi, kiranya penulis mengaharapkan beberapa sanggahan yang bermanfaat bagi penulis kedepan, olehnya itu diharapkan kritikan, masukan, serta saran saudara-saudara sekalian untuk karya tulis ilmiah ini kedepannya jauh lebih baik dari apa yang diharapkan.
Akhir kata, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.Terimakasih.


Ambon, 12 September 2013

                                                                                                               



DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar Belakang 
b.      Rumusan Masalah
c.       Pembahasan
d.      Tujuan dan Manfaat Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI
a.       Kajian Teori
b.      Kerangka Berpikir

KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA




ABSTRAK
Anarkis adalah suatu tindakan yang sangat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Emosi yang sangat labil. Bersifat merusak, lingkungan maupun fisik. Tindakan anarkis biasa dilakukan secara berkelompok, karena dengan berkelompok, mereka merasa lebih kuat dan tak terkalahkan. Pelaku anarkis seolah-olah mempunyai keyakinan yang teguh. Entah itu baik atau buruk, akan tetapi pelaku tindak anarkis ini identik dengan prinsip yang buruk. Pada umumnya tindak anarkis ini dilakukan oleh mahasiswa
Tindakan anarkis sangat menyimpang dengan ideologi pancasila. Sila yang paling berhubungan dengan tindak anarki yaitu sila ke 2 yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Sebab tindak anarkis sangat tidak manusiawi atau bahkan tidak punya adab sama sekali.
Tindakan pencegahan agar terhindar dari tindak anarkis adalah dengan menjauhi orang-orang yang punya pergaulan yang buruk. Dan sebagai manusia yang beradab, seharusnya semua orang mempunyai prinsip dalam hidupnya yang akan membawanya menjadi pribadi yang lebih baik.




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sangat disayangkan jika mahasiswa kerap menjadi sorotan terutama karena akrab dengan tindak anarkis. Menjadi sorotan karena mahasiswa dalam pandangan masyarakat umum memiliki status yang diidentikkan dengan intelektualitas dan menjadi janggal bila tersanding dengan tindakan anarkis. Serta merta sejumlah keprihatinan bermunculan dari berbagai pihak. Lebih dari khawatir, kecaman dan caci maki pun datang bagai peluru yang dibidikkan dari berbagai arah menuju satu sasaran; mahasiswa.
Dalam konteks dunia pendidikan apalagi Perguruan Tinggi, setiap masalah apalagi yang berhubungan dengan anarkis mahasiswa, seluruh pihak seharusnya meresponi secara bijak, memberi informasi secara intelek, tidak dikuasai oleh emosional, mencaci, membentuk opini semakin negative alias ingin benar sendiri, mengambil keputusan terburu-buru dan sepihak, apalagi mengatasinya juga dengan tindak kekerasan. Sikap-sikap seperti itu merupakan contoh pendidikan dan kepemimpinan organisasi pendidikan yang buruk.

B.  Rumusan Masalah
Dengan adanya tindakan anarkis yang di lakukan oleh mahasiswa, bisa dirumuskan suatu masalah :
1. Apa yang menyebabkan tindakan anarkis  yang dilakukan oleh mahasiswa bisa terjadi ?
2. Siapa saja yang menjadi korban dari tindakan anarkis tersebut?
3. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah mahasiswa berbuat tindakan anarkis ?

C.  Pembahasan
1.      Yang menyebabkan tindakan anarkis atau suatu perbuatan kolektif ini terjadi adalah kurangnya pemahaman dari mahasiswa. Mahasiswa yang sebenarnya masyrakat ilmiah kebanyakan hanya berfikiran sempit, seperti bertindak anarkis seenaknya tanpa memikirkan resiko yang akan mereka tanggung. Tindakan anarkis ini juga bisa dipengaruhi oleh pergaulan mahasiswa itu sendiri, pergaulan mereka yang berkelompok dan cenderung suka berbuat seenaknya bila sedang bersama kelompoknya. Mereka merasa memiliki kekuatan lebih dibanding orang lain hanya karena mereka berkelompok. Hal tersebut menyebabkan seseorang merasa terlindungi dan berani mencari masalah dengan orang lain. Mereka biasanya suka mencari sensasi dengan melakukan hal-hal yang kurang wajar. Tapi ada juga kelompok remaja atau mahasiswa yang berperilaku baik. Tapi yang buruk sepertinya justru lebih banyak. Di luar salah dan benar, tapi mereka bisa bertindak anarki pasti karena mereka sudah merasa atau mendapatkan pemahaman yang jelas. Jelas dalam artian menurut mereka baik. Begitu yang terjadi dari generasi ke generasi.

2.    Yang menjadi korban tindakan anarkis tersebut tentu saja mahasiswa yang baik. Dalam artian mahasiswa yang tidak ikut aktif dengan pergaulan bebas. Banyak orang yang tidak tau apa-apa tetapi menjadi korban tindak anarkis. Padahal mereka hanya ingin bertindak benar, tapi karena merasa tidak enak hati dengan teman yang suka bertindak anarkis tersebut, mahasiswa yang dikatakan baik inipun bisa ikut-ikutan buruk, itulah bahayanya.Tidak jarang mahasiswa yang baik-baik bisa bertindak anarkis akibat desakan dari teman-temannya.

3.    Yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menanamkan idealis yang benar kepada mahasiswa. Karena dengan itu dapat membentuk pola pikir mahasiswa agar lebih luas dan tidak cepat terhasut akan tindakan anarkis. Tapi untuk mahasiswa yang sudah terjangkit tindak anarkis hanya bisa diberantas degan tindakan. Peran orang tua, dosen bahkan pihak keamanan dalam hal ini TNI dan Polri sangat penting dalam mengatasi tindak anarkis dalam hal ini yang dilakukan oleh mahasiswa. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, Bab X Pasal 27 ayat (3) yaitu : “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”.




D.  Tujuan dan Manfaat Penulisan
a.      Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui penyebab tindakan anarkis dalam hal ini yang dilakukan oleh mahasiswa.
2.      Kemudian mencari solusi atau penanganan yang tepat untuk mencegah tindakan anarkis.
3.      Untuk tambahan informasi

b.      Manfaat Penulisan
1.      Menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
2.      Menjadi bahan petimbangan untuk digunakan sebagai media untuk mencegah tindakan anarkis mahasiswa.
3.      Supaya lebih mengetahui apa-apa saja yang dapat menimbulkan tindak anarkis dikalangan mahasiswa.



BAB II
KAJIAN TEORI


      A.    Kajian Teori

1.    “Secara sederhana segala yang terjadi pasti ada penyebabnya, ada reaksi karena ada aksi yang mendahuluinya, munculnya tindak anarkis karena adanya perlawanan, pemaksaan dan penindasan, begitulah dialektika sosial itu seterusnya terjadi sebagai bagian dari hukum alam”.
Komentar penulis : Tindakan anarkis terjadi karena adanya dorongan emosional yang cukup tinggi dan tidak terkontrol. Contohnya dalam melakukan demo, mahasiswa berhak mengeluarkan aspirasinya karena hal itu merupakan upaya demokrasi dan tidak boleh dilarang tapi harusnya dilakukan dengan tertib dan disiplin maka tidak akan terjadi tindakan anarkis, perbuatan anarkis adalah tindakan yang salah dan melanggar hukum karena hal itu sangat merugikan berbagai pihak dan juga fasilitas umum yang ada.

2.    “Perguruan Tinggi selain sebuah lembaga pendidikan juga harus dilihat sebagai lingkungan sosial. Di dalamnya terdapat sejumlah unsur sosial, relasi, sistem dan struktur termasuk kepemimpinan. Bila relasi antar stake terjalin baik, maka bangunan sosialnya akan stabil bahkan semakin kokoh. Sebaliknya jika terjadi instabilitas, bisa jadi disebabkan ada relasi yang tidak sehat, atau sistem yang tidak mampu menjangkau relasi, tidak mampu melihat dan menjawab konteks, atau kepemimpinan dan pemimpin buruk. Lalu dengan instabilitas itu, tindak anarkis dan kekerasan sebagai reaksi muncul kepermukaan menjadi sebuah fenomena topeng bagi sistem, lembaga pendidikan, tenaga pengajar, atau siapa saja yang bertanggung jawab dalam sebuah perguruan tinggi.”
Komentar penulis : Seharusnya perguruan tinggi menjadikan karakter mahasiswa sesuai dengan yang seharusnya agar menciptakan mahasiswa yang intelegen tinggi serta menjadikan pola pikir mereka meluas bukan sebaliknya, hanya menyampaikan teori dan mengharuskan mahasiswa memfokuskan pada IPK-nya, peraturan kurikulum kampus dan lain-lain. Semua itu memicu adanya tindak anarkis dan kekerasan atau pengrusakan terhadap bangunan-bangunan kampus dan sebagainya.

Kesimpulan :
-          Secara sederhana segala yang terjadi pasti ada penyebabnya, ada reaksi karena ada aksi mendahuluinya, ada tindak anarkis karena adanya perlawanan karena ada pemaksaan atau penindasan. Semua itu karna kurangnya sosialisasi dan banyak karna terjadinya provokasi dimana-mana
-          Perguruan Tinggi selain sebuah lembaga pendidikan juga harus dilihat sebagai lingkungan sosial. Di dalamnya terdapat sejumlah unsur sosial, relasi, sistem dan struktur termasuk kepemimpinan. Juga sebagai pembentuk karakter mahasiswa yang baik dan berpengalaman.


    B.     Kerangka Berpikir

Penyebab munculnya perlakuan mahasiswa yang anarkis adalah pergaulan yang salah, dorongan emosional yang tidak terkontrol dan adanya provokasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab

Pengaruhnya terhadap perilaku mahasiswa adalah pola pikirnya semakin sempit, hilangnya kesadaran mahasiswa akan nilai-nilai pancasila dan gampang dipengaruhi untuk bertindak anarkis.

Tindakan pencegahan agar mahasiswa tidak bertindak anarkis adalah adanya pengawasan ketat terhadap mahasiswa yang mengeluarkan aspirasinya dalam bentuk “demo” sehingga tidak terjadi keributan yang mengarah kepada perbuatan anarkis.

Solusi atau pembinaan agar mahasiswa tidak lagi melakukan tindakan anarkis adalah dengan lebih menanamkan lagi nilai-nilai dan norma-norma pancasila. 
 


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
-       Tindak anarkis ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dikalangan mahasiswa yang pada hakikatnya adalah masyarakat ilmiah. Mereka sudah merasa benar dengan pemahaman mereka sendiri. Lingkungan juga mempengaruhi perilaku mahasiswa. Teman merupakan ancaman terbesar dalam perubahan perilaku mahasiswa. Tinggal mahasiswa itu sendiri harus bisa menempatkan diri dan memilih teman yang baik agar tindakan buruk seperti anarkis ini tidak menularinya.
-       Korban dari tindakan anarkis ini tentu saja orang-orang terdekat terutama mahasiswa itu sendiri, mahasiswa yang bisa dikatakan baik pun bisa terlibat hanya karena pergaulan dengan temannya yang salah.
-       Yang dilakukan untuk mengatasi hal ini yaitu dengan bersama-sama menanamkan idealis yang baik dan benar kepada generasi pelurus bangsa terutama mahasiswa. Agar bangsa Indonesia ini bisa lebih baik lagi, dan Pancasila bisa diwujudkan dengan perilaku yang mengindahkan kehidupan bangsa.

Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini adalah kita sebagai mahasiswa yang beridealis Pancasila, hendaknya mematuhi segala peraturan yang sudah tertera dalam Pancasila. Tindak anarki hanya akan merugikan diri sendiri atau orang lain.

Saran
Sebagai mahasiswa yang berkarakter, sebaiknya Jauhilah apapun yang menurut Anda itu menyimpang dan ikutilah apa yang menjadi prinsip Anda dan jangan mudah terprovokasi terhadap sesuatu yang masih belum diketahui penyebabnya.



DAFTAR PUSTAKA

http://PERAN-SERTA-MAHASISWA-MENANGGULANG-BAHAYA-PENYALAHGUNAAN-NARKOBA-PERBUATAN-TAWURAN-DAN-ANARKIS-Warta-Warga.html
Diakses pada tanggal 01 September 2013 jam 15:00

Komentar

Postingan Populer